Tampilkan postingan dengan label Dirjen PAUD-Dikmas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dirjen PAUD-Dikmas. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Juni 2017

4,1 Juta Anak Tidak Sekolah (ATS) di Indonesia

Hanya 2,9 Juta Masuk Peserta Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Yogyakarta (BIB) - Tercatat sedikitnya ada 4,1 juta anak usia sekolah tidak dapat bersekolah karena berbagai hal. Anak tersebut dikategorikan sebagai Anak Tidak Sekolah atau ATS. 

ATS yang dimaksud adalah anak berusia antara 6 tahun hingga 21 tahun dengan ketidakmampuan bersekolah akibat alasan ekonomi, sosial dan kesehatan.

Pada tahun 2017 ini melalui Program Indonesia Pintar (PIP) anak ATS telah terakomodasi dan masuk sekolah kembali sebanyak 2,9 juta. Mereka sudah mengantongi Kartu Indonesia Pintar, yang merupakan program dari Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Dari 2,9 juta ATS peserta PIP tersebut yang sudah masuk ke data based Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Pendidikan Masyarakat sebanyak 545.829 anak, dengan rincian 485.829 anak masuk lewat program layanan pendidikan kesetaraan, dan 60.000 siswa lainnya mengikuti layanan pendidikan khusus.

Butuh pelibatan publik dan pemangku kepentingan untuk kembali mengajak ATS belajar di sekolah.

Sumber : Kemdikbud, diolah Sapulidi Riset Center (SRC)

Selasa, 25 April 2017

INI BANTUAN APE PAUD TAHUN 2017

Perditjen PAUD dan Dikmas Nomor 49 Tahun 2017

Jakarta (BIB) - Bahwa masih banyak lembaga pendidikan anak usia dini yang sangat membutuhkan sarana alat permainan edukatif (APE) baik APE luar maupun APE dalam, itu benar. 

Namun, dibalik kebutuhan tersebut, tidak jarang lembaga PAUD tidak memiliki akses untuk mendapatkan bantuan tersebut, pun termasuk bantuan dari Pemerintah.

Beberapa lembaga PAUD banyak yang mengeluh, bagaimana sih cara mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, utamanya dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rabu, 08 Februari 2017

Kurikulum 2013 PAUD Belum Maksimal Dilaksanakan, Mengapa ?


Jakarta (BIB) - Untuk menjalankan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat beberapa buku panduan bagi sekolah, guru, organisasi PAUD, dan masyarakat PAUD.

Berikut adalah 10 Buku Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013 PAUD :

Rabu, 09 November 2016

PROBLEMATIKA GURU PAUD

Dari Pendidikan Hingga Gaji Rendah


JUMLAH PENDIDIK PAUD BERDASARKAN IJAZAH TAHUN 2015/2016

NO
PENDIDIKAN
AKHIR
JUMLAH GURU
TOTAL
KB
TPA
SPS

%

%

%
01
02
03

04

05

06

Jumlah
177.028
74,11
7.743
3,24
54.096
22,65
238.867
1
SMP
7.425
54,22
505
3,69
5.765
42,10
13.695
2
SMA/Sederajat
106.845
73,54
4.606
3,17
33.835
23,29
145.286
3
Diploma
16.700
76,73
750
3,45
4.315
19,83
21.765
4
Sarjana (S1)
44.946
79,23
1.821
3,21
9.962
17,56
56.729
5
S2-S3
1.112
79,89
61
4,38
219
15,73
1.392
Sumber : Statistik Pendidikan, diolah Sapulidi Riset Center (SRC), 2016

Jakarta (BIB) - Walaupun sudah dinyatakan bahwa guru itu wajib minimal berijazah Sarjana (S1) atau Diploma Empat (D4), hal ini masih sangat sulit diwujudkan terutama pada layanan PAUD berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).

Namun, dorongan untuk kearah hal tersebut cukup kuat. Diharapkan selain tanggung jawab Pemerintah, swasta dan dunia usaha harus terlibat.

Sabtu, 05 November 2016

INI KONDISI GURU TK DI INDONESIA TAHUN 2016

38.253 Guru Tidak Tetap di TK


Jakarta (BIB) - Jumlah seluruh guru Taman Kanak-Kanak di Indonesia mencapai 366.635 orang. Bila dilihat berdasarkan status, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD & Dikmas) mengkategorikan status guru TK sebagai berikut, yaitu; Kepala Sekolah, Guru PNS, Guru PNS Kementerian Agama (PNS DEPAG), Guru PNS Yang Diperbantukan (DPK), Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Bantu (GB), Guru Honorer Daerah (HINDA), dan Guru Tidak Tetap (GTT). 

Rincian berdasarkan status guru adalah, jumlah kepala sekolah sebanyak 85.499 kepsek, guru PSN sebanyak 13.133 orang, PNS Kemenag sebanyak 419 orang, PNS Yang Diperbantukan (DPK) sebanyak 39.391 orang, GTY sebanyak 186.176 orang, GB sebanyak 679 orang, Guru Honda 1.815 orang, dan GTT sebanyak 39.523 orang.

Proses status honorer menjadi CPNS yang akan berpeluang adalah Guru Bantu (GB) baik yang mengajar di TK Negeri maupun TK Swasta. Selain itu, berpeluang juga Guru Honorer Daerah (HONDA) dan Guru Tidak Tetap (GTT) yang bekerja di Instansi Pemerintah (TK Negeri). 

Rabu, 02 November 2016

PROFIL TAMAN KANAK-KANAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

85.499 TK Telah Berdiri di Indonesia


Foto: Peragaan Sholat sebelum melaksanakan manasik haji siswa TK se-Kota Bekasi yang dipimpin oleh Ustadz Momon di Islamic Center, Foto: Bang Imam
Jakarta (BIB) - Hingga saat ini Taman Kanak-Kanak sudah berdiri sekitar 85.499 TK di seluruh Indonesia. Terdiri dari 3.186 TK Negeri atau 3,73% dan sisanya sebanyak 82.313 lembaga merupakan TK milik masyarakat, atau berkisar 96,27%.

Siswa yang bersekolah di Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Taman Kanak-Kanak mencapai 4.495.432 anak. Mereka bersekolah di TK Negeri sebanyak 309.255 (6,88%) dan di TK Swasta mencapai 4.186.177 (93,12%).

Sedangkan jumlah kepala sekolah dan guru TK di Indonesia mencapai 366.635 orang. Tersebar dan mengabdi di TK Negeri sebanyak 17.655 (4,82%) dan di TK Swasta sebanyak 348.980 (95,18%).

Selasa, 01 November 2016

32,76% PAUD DALAM KONDISI RUSAK DI INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS)


Kak Ade Syafaat sedang menyapa calon jama'ah manasik haji Taman Kanak-Kanak (TK) se Kota Bekasi di Islamic Center, Kota Bekasi, 2016 : Foto: Bang Imam

Jakarta (BIB) - Sebanyak 34.002 lembaga PAUD di Indonesia dalam kondisi rusak. Bila dipresentasikan mencapai 32,76%. Jumlah ini merupakan akumulasi dari kondisi PAUD berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) di seluruh Indonesia.

Kerusakan sangat bervariasi mulai dari rusak ringan sekitar 20.006 lembaga (19,24%), 11.360 lembaga (10,96%) rusak sedang, dan yang rusak berat mencapai 2.659 lembaga atau sekitar 2,56%.

Jumlah PAUD (TPA, KB, SPS) yang dinyatakan kondisinya baik sebanyak 69.905 lembaga atau sekitar 67,24%. 

Saat ini terdapat 103.960 lembaga tersebar di 34 provinsi di Indonesia. 

Sabtu, 03 September 2016

Ini Pejabat di Dirjen PAUD dan Dikmas

Struktur Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Ir. Harris Iskandar, P.hD ~ Direktur Jenderal

I. SEKRETARIAT JENDERAL

Dr. Wartanto ~ Sekretaris Direktur Jenderal

Ir. Triana Januari, M.Pd ~ Kepala Bagian Umum dan Kerjasama

Drs. Suparjo, M.Pd ~ Kepala Bagian Keuangan dan BMN

Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd ~ Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran

Dr. Agus Salim ~ Kepala Bagian Hukum, Tata Laksana dan Kepegawaian

Jumat, 26 Agustus 2016

6 Program Pendidikan Untuk Semua

Jakarta (BIB) - Ini 6 Program Pendidikan Untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Indonesia, yaitu :

  1. Meningkatkan kesiapan sekolah dan meningkatkan jumlah peserta didik yang menyelesaikan pendidikan dasar
  2. Meningkatkan profesionalisme dan distribusi guru
  3. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang layak, termasuk bahan bacanaan dan alat pembelajaran
  4. Meningkatkan jangkauan pendidikan nonformal bagi anak di luar sekolah dan tidak mampu mengenyam pendidikan formal
  5. Mengembangkan sistem yang lebih baik dalam hal pembiayaan dan mekanisme transfer
  6. Meningkatkan akuntabilitas dan efisienasi manajemen pendidikan pada era desentralisasi. 

Sumber : Program Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU)

Jumlah anak usia 3-6 tahun pada tahun 2015 mencapai 19,1 juta menurut Badan Pusat Statistik (BPS).


Rabu, 25 Mei 2016

35.523 PAUD Kondisinya Rusak di Indonesia

67,34% Dalam Kondisi Baik


Jakarta (BIB) - Kondisi satuan pendidikan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ternyata juga masih banyak sarana gedungnya yang tidak layak dan memprihatinkan. Berdasarkan catatan dari Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi hingga akhir tahun 2014 saja (Tahun Pelajaran 2014/2015) jumlah yang rusak berat mencapai 2.776 PAUD atau setara dengan 2,55%.

Jumlah yang rusak berat ini tersebar di wilayah Indonesia, dengan yang paling banyak gedung dengan kondisi rusak berat adalah di Provinsi Jawa Barat 567 PAUD (3,17%), Provinsi Jawa Timur 400 PAUD (2,02%) dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 204 lembaga PAUD yang kondisinya rusak berat.

Sementara itu ada juga sarana PAUD yang rusak sedang dan rusak ringan.

Rabu, 04 Mei 2016

Menengok PAUD di Kota Bekasi

Dapodik Dengan Kondisi Dilapangan Belum Singkron


Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Kota Bekasi pada Tari Kreasi di Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) IGTKI-PGRI Kota Bekasi, Maret 2016 lalu. Foto: Bang Imam
Kota Bekasi (BIB) - Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah semakin dilirik masyarakat. Orang tua peserta didik sudah menganggap penting anak mendapatkan layanan pendidikan sejak usia dini. Hal ini terlihat sudah bertumbuhnya layanan Taman Penitipan Anak di Kota Bekasi.

Sedianya Taman Penitipan Anak (TPA) melayani anak usia 3 bulan sampai dengan 3 tahun. Karena sudah diminati, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat panduan layanan TPA, yakni Juknis TPA. Berdasarkan catatan per 02 Mei 2016, pada Data Pokok Pendidikan Dirjen PAUD-Dikmas setidaknya telah berdiri 10 lembaga PAUD berbentuk layananan Taman Penitipan Anak (TPA) di Kota Bekasi.

TPA ini tersebar di Kecamatan Bekasi Timur (1 lembaga), Kecamatan Bekasi Utara (5 lembaga), Kecamatan Mustikajaya (2 lembaga), dan di Kecamatan Jatiasih (2 lembaga). Di lapangan ada juga yang sudah menjalankan layanan TPA, tetapi belum mendaftarkan ke Dapodik Dirjen PAUD-Dikmas.

TPA merupakan salah satu layanan PAUD yang saat ini semakin berkembang. TPA telah dikembangkan oleh Departemen Sosial (saat ini Kementerian Sosial) sejak tahun 1963 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pengasuhan, pembinaan, bimbingan, sosial anak balita selama anak tidak bersama orang tuanya. Sejak dibentuknya Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia (Dit. PADU) pada tahun 2000 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka pembinaan pendidikan anak usia dini dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). 

Sabtu, 05 Maret 2016

Juknis Bantuan Rehabilitasi dan Renovasi PAUD 2016

Setiap Lembaga Mendapatkan Dana Rp. 100.000.000,-


Jakarta (BIB) - Tahun 2016 ini anggaran untuk 62 lembaga yang akan mendapatkan bantuan rehabilitasi dan renovasi PAUD. Bantuan diberikan biaya sebesar Rp. 100.000.000,- per lembaga. Sehingga total dana yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan PAUD adalah Rp. 9.345.470.000,-

Yang dimaksud dengan rehabilitasi adalah memperbaiki/mengganti komponen bahan bangunan yang rusak dengan bahan bangunan yang kualitas sama. Bangunan yang direhabilitasi adalah fungsi-fungsi ruang dan kualitas bahan bangunannya tidak berubah.

Sedangkan yang dimaksud dengan renovasi adalah memperbaiki/mengganti komponen bahan bangunan yang rusak dengan bahan bangunan yang kualitas sama atau lebih tinggi. Bangunan yang direnovasi, fungsi-fungsi ruang dan kualitas bahan bangunannya dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun utilitas bangunannya.

SASARAN

Lembaga PAUD yang mengalami kerusakan pada fisik bangunan.

BESARAN BANTUAN

Setiap lembaga akan mendapatkan unit cost maksimal sebesar Rp. 100.000.000,- per lembaga. Tahun ini diberikan kepada 62 lembaga yang mengirimkan proposal.