Tampilkan postingan dengan label Dirjen GTK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dirjen GTK. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 Januari 2017

494.023 GURU HONORER DI SD TAHUN 2017

1.051 Guru Bantu SD


Jakarta (BIB) - Wah..wah..wah ternyata guru honorer pada jenjang SD kok masih begitu banyak ya. Berdasarkan data Sapulidi Riset Center (SRC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapulidi per Januari 2017, jumlah guru honorer SD di seluruh Indonesia mencapai 494.023 guru.

Bila dirinci, maka guru honorer berstatus Guru Bantu (GB) SD Negeri sebanyak 825 guru, GB Swasta sebanyak 226 guru, Guru Honorer Daerah (HONDA) sebanyak 409.915 guru, dan Guru Tidak Tetap (GTT) mencapai 83.050 guru.

Provinsi dengan jumlah guru honorer terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat (71.976 guru), Provinsi Jawa Timur (67.924 guru), Provinsi Jawa Tengah (57.969 guru), Provinsi Sumatera Utara (29.580 guru), dan Sulawesi Selatan (26.556 guru).

Selanjutnya guru honorer juga masih banyak di  Provinsi Sumatera Selatan 19.434 guru, Provinsi Aceh 19.331 guru, Provinsi Riau 17.731 guru, Provinsi Lampung 17.245 guru, dan Nusa Tenggara Barat sebanyak 17.149 guru. 

Untuk sebaran guru bantu di sekolah negeri terbanyak berada di Riau (171 GB) dan Aceh (167 GB). Guru Bantu Swasta (GBS) yang masih tertahan dan belum diangkat menjadi CPNS terbanyak di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yakni mencapai 159 GBS.

Sabtu, 05 November 2016

INI KONDISI GURU TK DI INDONESIA TAHUN 2016

38.253 Guru Tidak Tetap di TK


Jakarta (BIB) - Jumlah seluruh guru Taman Kanak-Kanak di Indonesia mencapai 366.635 orang. Bila dilihat berdasarkan status, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD & Dikmas) mengkategorikan status guru TK sebagai berikut, yaitu; Kepala Sekolah, Guru PNS, Guru PNS Kementerian Agama (PNS DEPAG), Guru PNS Yang Diperbantukan (DPK), Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Bantu (GB), Guru Honorer Daerah (HINDA), dan Guru Tidak Tetap (GTT). 

Rincian berdasarkan status guru adalah, jumlah kepala sekolah sebanyak 85.499 kepsek, guru PSN sebanyak 13.133 orang, PNS Kemenag sebanyak 419 orang, PNS Yang Diperbantukan (DPK) sebanyak 39.391 orang, GTY sebanyak 186.176 orang, GB sebanyak 679 orang, Guru Honda 1.815 orang, dan GTT sebanyak 39.523 orang.

Proses status honorer menjadi CPNS yang akan berpeluang adalah Guru Bantu (GB) baik yang mengajar di TK Negeri maupun TK Swasta. Selain itu, berpeluang juga Guru Honorer Daerah (HONDA) dan Guru Tidak Tetap (GTT) yang bekerja di Instansi Pemerintah (TK Negeri). 

Kamis, 21 April 2016

Sertifikasi Guru Memang Harus Gratis


Ini Pernyataan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DIREKTORAT JENDERAL 
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jl. Jenderal Sudirman, Gedung D, Lantai 11, Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax. (021) 57955141

Nomor : 04501/B/GT/2016
Lampiran : -
Perihal : Sertifikasi Guru

Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi
2. Kepala LPMP Se Indonesia

Selasa, 23 Februari 2016

Ini Beasiswa S2 Untuk Guru SD dan SMP

Pendaftaran Paling Lambat 25 Maret 2016

Jakarta (BIB) - Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan beasiswa (tugas belajar) kepada guru SD/SMP/SDLB/SMPLB yang berijazah minimal S1 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Poppy Dewi Puspitawati memberikan kesempatan tersebut kepada Guru berstatus PNS dan Guru Non PNS yang berstatus Guru Tetap Yayasan (GTY).

Berikut ini persyaratan mengikuti tugas belajar (beasiswa) S2 :

A. PERSYARATAN
  • Guru Dikdas berstatus PNS dan GTY
  • Usia maksimal 37 tahun saat mendaftar dibuktikan dengan KTP
  • Lulusan minimal S1 dari program studi yang relevan dan terakreditasi BAN-PT
  • IPK minimal 2,75 (skala 0-4) dibuktikan dengan foto copy ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir
  • pengalaman mengajar minimal 2 tahun dibuktikan dengan SK pengangkatan pertama (legalisir)
  • memperoleh izin tugas belajar dari instansi berwenang
  • sanggup mengikuti studi di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dengan menandatangani surat bermaterai

B. PENDAFTARAN CALON PESERTA
  • Guru Dikdas peminat mengirim berkas pendaftaran ke Direktorat Pembinaan Guru Dikdas dengan melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tempat bertugas
  • berkas administrasi harus dilampirkan dalam surat (a. surat permohonan harus diketahui oleh atasan langsung dan Disdik setempat, b. surat pernyataan kesanggupan melaksanakan studi S2 di UNESA, UM, UNY, UPI.
  • Surat Keterangan Sehat dari dokter
  • SKCK
  • pas photo berwarna 4x6 = 4 lembar
  • daftr riwayat hidup (CV)
  • foto copy ijazah yang dilegalisir (cap basah)
  • foto copy KTP
  • foto copy NPWP
  • foto copy SK Pengangkatan Pertama

C. ALAMAT PENGIRIMAN BERKAS

Ditujukan ke : Subdit PKPKK Direktorat Pembinaan Guru Dikdas, Komplek Kemendikbud Gedung D Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Senayan Jakarta. Telp.Fax (021) 57974130.

Catatan : pada pojok kanan amplop pengajuan berkas ditulias "BEASISWA S-2"

Berkas pendaftaran diterima panitia paling lambat 25 Maret 2016 (Stempel POS), yang melewati batas waktu tidak akan diikutsertakan dalam proses seleksi.

#beasiswaS2 #UPI #UNY #UM #UNESA #DirjenGTK #BangImamBerbagi #2016


Sabtu, 23 Januari 2016

Hasil UKG Rendah, Guru Akan Mendapat Pelatihan Mei 2016

Jakarta (BIB) - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata mengatakan, pelatihan guru akan diselenggarakan pada Mei mendatang.

"Pelatihan guru akan dilangsungkan pada Mei mendatang. Terdapat tiga jenis pelatihan yaitu tatap muka, dalam jaringan dan campuran," ujar Sumarna, di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Lelaki yang kerap disapa Pranata itu menambahkan pelatihan tatap muka akan diberikan kepada 400.000 guru, sementara pelatihan dalam jaringan atau online diberikan kepada 1,9 juta guru, dan sekitar 600.000 guru diberikan pelatihan campuran yang mengkombinasikan pelatihan tatap muka dan dalam jaringan.